Thursday, 12 March 2015

pengertian emosi

     Pengertian Emosi
Kataemosi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang artinya bergerak/menggerakkan dan menjauh. Emosi adalah salah satu potensi yang ada dalam diri individu. Emosi merupakan bahan mentah yang harus diolah menjadi kekuatan untuk memahami setiap pergolakan-pergolakan hasil respon dari pengalaman-pengalaman yang kita dapat, baik itu dari lingkungan maupun gejolak dalam diri kita sendiri, sehingga kita menjadi pemenang dalam penguasaan diri untuk bertindak tetap pada sasaran. Emosi dan perasaan biasanya akan bergejolak dikarenakan dua hal yaitu kegemberiaan yang memuncak dan musibah yang berat.
Goleman (2003 : 512) menyatakan bahwa “Emosi adalah suatu perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, sesuatu keadaan biologis dan fisiologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak”. Sementara itu Chaplin (dalam Ali dan Asrori, 2004) mendefinisikan “Emosi sebagai suatu keadaan yang terangsang dari egoisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam dari perubahan perilaku.”
Dalam pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwasanya di setiap diri individu mempunyai kekuatan untuk merespon segala gejolak-gejolak (rangsangan) yang kita dapat, rangsangan ini pada tingkatan atau kadar tertentu dapat mengubah keadaan keseimbangan diri dan respon rangsangan yang paling tinggi adalah timbulnya tindakan baik fisik maupun non-fisik. Setiap individu mempunyai kebutuhan merasakan kebebasan dan jika kebebasan-kebebasan  tesebut dikekang atau dengan keadaan lain keberadaannya terancam (egoisme), maka timbul lah berontak dari dalam diri individu yang dampak dari berontak ini dapat kita perhatikan pada mimic wajah yang berubah, kondisi diri yang tidak terkendali, dan sebagainya.
Emosi pada awalnya adalah suatu keadaan yang stabil dan normal. Emosi merupakan bahan mentah yang harus diolah menjadi satu kekuatan, tetapi terkadang emosi juga dapat menjadi potensi yang menjatuhkan diri kita sendiri bila saat seseorang tidak dapat mengendalikannya. Pengelompokan emosi dalam golongan-golongan besar menurut Goleman (2005 : 411) adalah sebagai berikut :
a.         Amarah ; beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal, terganggu, tersinggung dan barang kali yang paling hebat tindakan kekerasan dan kebencian patologis.
b.        Kesedihan ; pedih, sedih, muram, melankolis, kesepian, ditolak dan defresi.
c.         Rasa takut ; cemas, gugup, khawatir, was-was, tidak tenang, ngeri, fobia, dan panik.
d.        Kenikmatan ; bahagia, gembira, puas, senang, terhibur, bangga, terpesona, dan batas ujungnya manis.
e.         Cinta ; penerimaan, persahabatan, kepercayaan, hormat, kasmaran, dan kasih.
f.         Terkejut ; terkesiap, takjub, terpana.
g.        Jengkel ; hina, jijik, benci, tidak suka.
h.        Malu ; rasa salah, kesal hati, hina, aib dan hati hancur lebur.


Semua pengelompokan yang digolongkan oleh Goleman di atas dapat kita kenali atau perhatikan di saat-saat tertentu, pada sikap orang lain dari pancaran raut wajah, baik itu marah, sedih, takut, kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel, ataupun malu.

No comments:

Post a Comment