Wednesday, 17 December 2014

Kehidupan Masyarakat Masa Hindu dan Budha
Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Budha, masyarakat telah memiliki kebudayaan yang cukup maju. Unsur-unsur kebudayaan asli Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia yang sebelumnya memiliki kebudayaan asli tidak begitu menerima budaya-budaya baru tersebut. Proses masuknya pengaruh budaya Indonesia tidak terjadi karena adanya hubungan dagang antara Indonesia dan India. Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan asli Indonesia. Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia ini dapat dilihat dari peninggalan sejarah dalam berbagai bidang, antara lain sebagai berikut:
a.       Bidang Keagamaan
Sebelum budaya Hindu-Budha datang, di Indonesia telah berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat animisme dan dinamisme. Animisme merupakan suatu kepercayaan terhadap suatu benda yang dianggap memiliki roh atau jiwa. Dinamisme merupakan suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib. Dengan masuknya kebudayaan Hindu-Budha, masyarakat Indonesia berangsur-angsur memeluk agama Hindu dan Budha, diawali oleh golongan elite disekitar istana.
b.       Bidang Politik
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Kemudian, pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan peraturan hukum kasta. Oleh karena itu, lahirlah kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-Budha lainnya.
c.        Bidang Sosial
Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), kasta Ksatria (para prajurit, pejabat, dan bangsawan), kasta Waisya (pedagang, petani, pemilik tanah, dan prajurit), dan kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar). Namun, unsur budaya Indonesia lama masih tampak berbeda dengan kasta yang ada di India, baik ciri-ciri maupun wujudnya. Hal ini tampak pada kehidupan masyarakat dan agama di kerajaan Kutai. Berdasarkan silsilahnya, Raja Kundungga adalah seorang Indonesia yang pertama tersentuh oleh pengaruh budaya India. Pada masa pemerintahannya, Kundungga masih mempertahankan budaya Indonesia karena pengaruh India belum terlalu merasauk ke kerajaan. Penyerapan budaya baru mulai tampak pada waktu Aswawarman, anak Kundungga, diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya. Adanya pengaruh Hindia mengakibatkan Kundungga tidak dianggap sebagai pendiri kerajaan Kutai (Nugroho Notosusanto, et, al, 2007:42)
d.       Bidang Pendidikan
Lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan.
e.        Bidang Sastra dan Bahasa
Pengaruh Hindu-Budha pada bahasa adalah dinekan dan digunakannya bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Pada masa kerajaan Hindu-Budha di Indonesia , seni sastra sangat berkembang terutama pada zaman kerajaan Kediri.
f.        Bidang Arsitektur
Punden berundak merupakan salah astu arsitektur Zaman Megalitikum. Arsitektur tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan, Candi Borobudur sebenarnya mengambil bentuk bangunan punden berundak agama Budha Mahayana. Pada Candi Sukuh dan candi-candi di lereng Pegunungan Penanggungan, pengaruh unsur budaya India sudah tidak begitu kuat. Candi-candi tersebut hanyalah punden berundak.
                                                   


No comments:

Post a Comment