LAPORAN KEUANGAN
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan
ringkasan suatu proses pencatatan merupakan
suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan .Laporan keuangan ini
di buat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan .Laporan keuangan dapat
juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain seperti laporan kepada
pihak-pihak diluar perusahaan
Agar pembaca laporan
keuangan tadi memperoleh gambaran yang jelas ,maka laporan keuangan yang
disusun harus didasarkan pada prinsip akuntansi yang lazim.Di Indonesia prinsip
akuntansi disusun oleh Ikatan Akuntansi
Indonesia yang menugaskan panitia Pembina pasar uang dan modal ,hasil
perumusan panitia tersebut dibicarakan dalam Kongres tahun 1973 setelah
diperbaiki kemudian diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Prinsip
Akuntansi Indonesia .
Dalam rangka meningkatkan
komparabilitas laporan keuangan antar Negara,IAI tahun 1994 menerbitkan
Peryataan Standar Akuntansi Keuangan untuk menggantikan PAI 1984. PSAK disusun
berdasarkan International Accounting Standards yang diterbitkan oleh
Intenational Accounting Standards Committee .
PSAK NO.1tentang penyajian
laporan keuangan yang menyatakan bahwa laporan keuangan yang lengkap terdiri
dari komponen- komponen (Revisi 1998)yaitu sebagai berikut:
v Neraca merupakan laporan
yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu .
v Laporan laba rugi yaitu
laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya-biaya selama suatu periode
akuntansi.
v Laporan perubahan ekuitas
merupakan laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan ekuitas dari jumlah
pada awal periode menjadi jumlah ekuitas pada akhir periode.
v Laporan arus kasmerupakan
menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang dibedakan menjadi arus kas
operasi,arus kas investasi dan arus kas pendenaan
v Catatan atas laporan
keuangan.
Laporan keuangan yang diatas dapat dikatakan sebagai “laporan
– laporan untuk tujuan umum”. Dan dapat juga di buat sebagai laporan-laporan
khusus yang menunjukkan bagian-bagian dari laporan keuangan contoh untuk bank
,kantor pajak dan lain-lain .Penyusunan laporan keuangan dilakukan secara
periodik dan periode yang biasa digunakan mulai dari tahunan yang dimulai pada
tanggal 1 Januari dan berakhir pada
tanggal 31 Desember. Istilah periode akuntansi sering diganti dengan istilah
tahun buku .
SUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Neraca
Neraca adalah laporan yang
menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu.Keadaan
keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva
dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut pasiva dengan kata lain, aktiva
adalah investasi didalam perusahaan dan pasiva merupakan sumber-sumber
yang digunakan untuk investasi tersebut
.Pasiva terdiri dari 2 golongan kewajiban yaitu kewajiban kepada pihak luar
yang di sebut utang dan kewajiban terhadap pemilik perusahaan yang disebut
modal .Bila disusun dalam bentuk persamaan akan Nampak dibawah ini:
Aktiva= Utang + Modal
Utang merupakan milik
kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan jumlah – jumlah ini merupakan
kewajiban perusahaan yang harus dilunasi.Cara pelunasan utang ini
bermacam-macam baik berupa uang , barang, atau jasa.
Modal menunjukkan jumlah
milik para pemilik yang ditanamkan dalam perusahaan jumlah ini timbul dari
setoran para pemilik dan perubahan –perubahan nilai aktiva yang harus dilunasi tetapi dalam hal
likuidasi,para pemilik baru menerima
pelunasan sesudah para preditur dilunasi
Elemen –elemen dalam
neraca biasanya dikelompokkan dalam suatu cara yang tujuannya adalah untuk
memudahkan analisa .Aktiva dan utang akan dikelompokkan dalam harta lancar dan
tidak lancar pengelompokan akan memungkinkan dihitungya modal kerja perusahaan
yaitu selisi antara aktiva lancar dengan utang lancar.
Penggolongan
Aktiva, Utang, dan Modal
Susunan aktiva dan passiva
didalam neraca adalah sebagai berikut :
Harta-harta/aktiva
Aktiva
lancar
Investasi
jangka panjang
Aktiva
tetap berwujud
Aktiva
tidak berwujud
Aktiva/
harta lainnya
U tang-utang dan Modal Sendiri
utang-utang
Utang-utang
lancar
Pendapatan
yang diterima dimuka
Utang-utang
jangka panjang
Utang-utang
lain
Modal senriri
Modal
saham yang disetor
Agio/disagio
saham
Cadangan-cadangan
Laba
tidak dibagi
Setiap golongan diatas akan diuraikanpengertiannya dan
elemen-elemen yang termasuk didalamnya
Aktiva
FASB dalam concept nomor 6-Elements of financial statements of
business enterprinses menyatakan bahwa aktifa adalah mantfaat ekonomis dimasa
yang akan datangyang diharapkan akan diterima oleh suatu usaha sebagai hasil
dari transaksi-transaksi dimasa lalu suatu aktifa mempunyai tiga sifat pokok:
1. mempunyai kemungkinan
manfaat dimasa datang yang berbentuk kemampuan (baik sendiri ataupun
kombinasi dengan aktifa lainya) untuk
menyumbang pada aliran kas masuk diakan datang baik langsung mau pun secara
tidak langsung.
2. suatu badan usaha tertentu
daoat memperoleh manfaatny dan mengawasi
manfaat tersebut.
3. transaksi-transaksi yang
menyebabkan timbulnya hak perusaan untuk memperoleh dan mengawasi manfaat
tersebut sudah terjadi.
Pada umumnya aktifa juga mempunyai sifat-sifat
lainseperti diperoleh jumlah sebesar harga perolehan, berwujud, dapat ditukar dengan aktifa lain atu mempunyai kekuatan hokum. Misalnya, aktifa dapat
diperoleh tanpa cost, dapat juga tidak berwujud dan lain-lain.
aktiva lancar
Yang dimaksud dengan aktiva lancar adalah uang
kas dan aktiva-aktiva lain atau sumbaer yang diharapkan akan direalisasi
menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan
yang normal atau dalam waktu satu tahun, mana yang lebih lama.
Didalam
neraca, aktiva lancar akan disusun dalam urutan-urutanlikuiditas, dalam arti
yang paling likuid dicantumkan paling atas, disusun dengan os-pos yang likuid dibandingkan dengan pos
diatasnya.
Elemen-elemen
yang termasuk dalam golongan aktiva lancar yaitu:
Ø
Kas yang tersedia untuk usaha sekarang dan elemen-elemen yang dapat
disamakan dengan kas misalnya cek, pos wesel dan lain-lain.
Ø
Surat-surat berharga yang merupakan infestasi jangka panjang
Ø
Piutang dagang dan piutang wesel
Ø
Piutang pegawai, anak perusahaan dan pihak-lain, jika akan diterima
dalam satu tahun.
Ø
Piutang angsuran dan piutang wesel angsuaran
Ø
Persediaan barang dagang, bahan mentah, barang dalam proses, barang
jadi, bahan pembantu dan bahan-bahan serta suku cadangan yang pakai seperti alat
peralatan mesin.
Ø
Biaya-biaya yang dibayar dimuka seprti asuransi, bunga sewa,
oajak-pajak dan lain-lain.
Investasi jangka panjang
Judul
ini merupakan aktiva tidak lancar yang didalamnya termasuk investasi yang bisa
berbentuk surat-surat berharga, penyisipan dana, dan investasi jangka panjang
yang lain. Elemen-elemen ynag masuk kelompok investasi jangka panjang adalah:
Investasi jangka panjang dalam surat-surat berharga seperti saham,
obligasi dan wesel jangka panjang.
Investasi dalam anak perusahaan
Investasi dalam bentuk aktiva tetap berwujud seperti tanah dan
mesin.
Pengisihan dana untuk tujuan jangka panjang seperti dana obligasi.
Cas surrender value dari polis asuransi jiwa.
Aktiva Tetap Berwujud
Judul
yang pakai untuk melaporkan aktiva tetap berwujud itu bermacam-macam tergantung
pada jenis perusahaanyan. Cara mencantumkan didalam neraca dimulai dari yang
paling tetap,disusun dengan yang lebih pendek umumnya, maka dineraharus
ditunjukkan harga perolehan dan akumulasi
depresiasinya.
Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Didalam
judul ini akan dilaporkan hak-hak jangka panjang yang sifatnya tidak berwujud
yang dimiliki oleh perusahaan seperti hak paten, merek dagang, hak cipta dan
lain-lain.
Aktiva/Harta dan lain-lain
judul
ini di pakai untuk melaporkan aktiva yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompok
lainm seperti misalya titipan pada penjual untuk menjamin kontrak ,bangunan
dalam pengerjaan ,piutang jangka panjang, uangmuka pada pejabat perusahaan dan
lain- lainya.Selain kelompok diatas pada tanggal penyusunan neraca mungkin ad
hak-hak tertentu yang belom pasti,karena
hakya belum pasti maka dianggap sebagai aktiva yang belum pasti.
Utang-Utang dan Ekuitas
Utang adalah pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul dimasa yang akan datang yang
disebabkan oleh kewajiban-kewajiban di saat sekarang dari suatu badan usaha
yang akan dipenuhi dengan mentransfer
aktiva jasa kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari
transaksi yang sudah berlalu.Ekuitas adalah hak milik sisa dalam aktiva suatu
badan usaha yang tersisa sudah dikurangi utang .
Utang lancar
Utang lancar atau utang jangka pendek adalah
utang-utang yang pelunasannya akan memerlukan penggunaan sumber-sumber yang
digolongkan dalam aktiva lancar atau dengan menimbulkan suatu utang baru .yang
termasuk kelompok utang lanmcar adalah:
·
Utang dagang merupakan utang-utang yang timbul dari pembelian
barang-barang dagang dan jasa .
·
Utang wesel yaitu utang-utang yang memakai bukti-bukti tertulis
berupa kesanggupan untuk membayar pada
tanggal tertentu.
·
Taksiran utang pajak merupakan jumlah pajak penghasilan yang
diperkirakan untuk laba periode yang bersangkutan.
·
Utang biaya merupakan biaya-biaya yang sudah menjdi beban tetapi
belum dibayar.
·
Dibayar dalam waktu 12 bulan.
Pendapatan yang Diterima
di Muka
Judul ini melaporkan
penerimaan-penerimaan yang tidak merupakan penepatan untuk periode yang
bersangkutan .Penerimaan seperti ini dilaporkan sebagai pendapatan yang
diterima di muka sampai saat dimana penerimaan tadi dapat diakui sebagai
pendapatan
Untuk Jangka Panjang
Judul ini melaporkan
utang-utang yang pelunasannya tidak menggunakan sumber-sumber yang digolongkan
sebagai aktiva lancar misalya,utang obligasi, utang wesel ,dan lain-Lainbangian
utang jangka panjang yang jatuh tempo akan dilinasi dalam waktu 12 bulan dan
menggunakan sumber-sumber aktiva lancar yang dikelompokkan dalam utang lancar.
Utang lain -lain
Utang- Utang yang tidak
dpat dilaporkan dalam judul di atas, dengan njudul-judul utang lain contohya
,utang obligasi yang jatuh tempo yanmg dilunasi dari dana pelunasan obligasi,
utang jangka panjang kepada pejabat perusahaan.
Ekuitas
Ekuitas adalah perbedaan
aktiva dengan utang dan merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik.Dalam
perusahaan yang berbentuk perseorangan ekuitas ditunjukkan dengan rekening
ekuitas yang terdiri dari beberpa elemen sebagai berikut:
ü Modal Disetor
Merupakan
jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang usaha dan biasaya dibagi dalam 2
kelompok :
1. Modal saham yaitu jumlah
nominal saham yang beredar didalam neraca cara mencantumkan saham modal yang
beredar sebagai berikut :
Modal statuler ...............................................
Rp xx
(-) Saham dalam portepel
………………………………….. xx
Modal saham beredar
………………………………………… xx
2. Agio/ disagio saham yaitu
selisih antara setoran pemegang saham dengan nilai nominal saham.
ü Laba tidak Dibagi
Merupakan kumpulan laba tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi
sebagai dividen
Laba
tidak dibagi merupakan elemen modal yang berasal dari perusahaan.
Saldo rekening laba tidak dibagi
sewaktu-waktu tetapi dapat diminta
sebagai dividen oleh pemegang saham. Apabila diinginkan untuk membatasi agar laba
tidak dibagi tidak diminta sebagai dividen seluruhnya ,maka bisa dibuat
cadangan-cadangan dari laba tidak dibagi.
Laba
tidak dibagi :
Untuk ekspansi
……………………………………………………. Rp xx
Untuk pelunasan obligasi
…………………………………….. xx
Bebas
…………………………………………………………………... xx
xx
ü Modal Penilaian Kembali
Apabila diadakan penilaian kembali terhadap aktiva-aktiva
perusahaan, maka selisih antara nilai buku lama dengan nilai buku yang baru
dicatat sebagai modal penilaian kembali.
Didalam neraca , modal penilaian kembali dilaporkan dalam kelompok modal
dan dijumlahkan dengan elemen-elemen modal yang lain.
ü Modal Sumbangan
Modal sumbangan
ini timbul apabila perusahaan memperoleh aktiva yang berasal dari dalam
sumbangan tersebut. Aktiva yang diterima dicatat dalam rekening aktiva dengan
cara yang biasa dan diimbagi dengan pencatatan dalam rekening modal sumbangan .
ü Modal lain-lain
Dalam kelompok ini dilaporkan modal perusahaan yang tidak dapat
dimasukkan dalam salah satu kelompok di atas .
Bentuk
Neraca
Neraca dapat
disusun dalam beberapa bentuk yang berbeda , dimana urut-urutan kelompok baik
aktiva maupun pasiva juga berbeda-beda . Bentuk neraca yang sering ditemui
dalam praktik ada 2 macam yaitu:
v Bentuk rekening T, di mana
aktiva disusun dibagian kiri dengan urut-urutan sebagai berikut :
o
Aktiva lancar
o
Investasi jangka panjang
o
Aktiva tetap berwujud
o
Aktiva tetap tidak berwujud
o
Aktiva lain-lain
Sebagai pasiva disusun di
bagian kanan dan dibagi menjadi 2 kelompok ,yaitu utang dan modal. Utang disusun dengan urut-urutan sebagai berikut :
Utang lancar:
o
Utang dagang
o
Utang wesel
o
Uang langganan /titipan
o
Utang biaya
o
Utang lancar lain-lain
Pendapatan
diterima di muka
Utang jangka panjang
Utang lain-lain
Modal disusun dalam neraca
dengan urut-urutan sebagai berikut :
o
Modal saham beredar
o
Agio/disagio saham
o
Modal penilaian kembali
o
Modal sumbangan
o
Modal lain-lain
o
Laba tidak dibagi
v Bentuk laporan ,dimana
aktiva,utang dan modal disusun dengan urutan ke bawah (vertikal). Perincian
terhadap masing-masing kelompok baik aktiva, pasiva maupun utang dilakukan
dengan cara yang sama seperti dalam neraca bentuk rekening T.
Laporan
Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang
menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu uint usaha untuk
suatu periode tertentu . Selisih antara pendapatan dan biaya merupakan laba
yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba rugi yang kadang-kadang disebut
laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan laporan yang
menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan dan juga merupakan tali penghubung dua
neraca yang berurutan
Definisi-definisi berikut diambilkan dari Statement of Financial Accounting Concepts
Nomor 6 yang dikeluarkan oleh FASB.
1. Pendapatan (Revenue)
Adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau
pelunasan utangnya (atau kombinasi keduannya) selama suatu periode yang yang
berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari
kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha
2. Biaya (Expence)
Biaya adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya
utang (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal dari
penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan
kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha
3. Penghasilan (Income)
Adalah selisih penghasilan-penghasilan sesudah dikurangi biaya-biaya
. Bila pendapatan lebih kecil daripada biaya , selisihnya sering disebut rugi.
4. Laba (Gain)
Adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan
atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua
transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode
kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik .
Contohnya adalah laba yang timbul dari penjualan aktiva tetap .
5. Rugi (Loss)
Adalah penurunan modal (aktiva bersih) dari transaksi sampingan atau
transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha dan dari semua transaksi
atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali
yang timbul dari biaya (expense) atau distribusi pada pemilik. Contohnya adalah
rugi penjualan surat berharga.
6. Harga perolehan (Cost)
Adalah jumlah uang yang dikeluaran atau utang yang timbul untuk
memperoleh barang atau jasa. Jumlah ini pada saat terjadinya transaksi akan
dicatat sebagai aktiva. Misalnya pembeliaan mesin, dan pembayaran uang muka
sewa (persekot biaya).
Dalam akuntansi biaya, cost dapat juga berarti harga pokok atau
biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat barang.
Susunan Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi
adalah laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya-biaya selama suatu
periode akuntansi. Menurut PSAK 2002 No. 1 (revisi 1998), laporan laba rugi
perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja
keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Laporan laba rugi minimal
mencakup pos-pos beikut:
(a) Pendapatan
(b) laba rugi usaha
(c) beban pinjaman
(d) bagian dari laba atau rugi
perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diberlakukan menggunakan metode ekuitas
(e) beban pajak
(f) laba atau rugi dari
aktivitas normal perusahaan
(g) pos luar biasa
(h) hak minoritas,dan
(i) laba atau rugi bersih
untuk periode berjalan
Urut-urutan yang biasa
dibuat dalam laporan laba rugi bentuk stafel adalah sebagai berikut:
Hasil
Penjualan atau Pendapatan jasa
Menunjukkan
jumlah hasil penjualan kepada pembeli selama suatu periode akuntansi, dikurangi
penjualan return dan potongan . Yang dimaksud dengan hasil penjualan ini adalah
harga jual kali kuantitas yang dijual sehingga di dalamnya tidak termasuk pajak
pertambahan nilai (PPN). Biaya kirim yang dibayar oleh perusahaan tetapi
dimintakan ganti pada pembeli juga tidak termasuk dalam hasil penjualan.
Biaya-biaya Usaha
Biaya-biaya
usaha dapat dibagi menjadi dua kelompok :
(1) Biaya penjualan, terdiri
dari:
Gaji
dan komisi salesmen
Advertensi,
promosi dan lain-lain
Bahan
pembantu untuk bagian penjualan atau toko
Depresiasi
aktiva tetap bagian penjualan atau toko
Depresiasi
alat pengangkutan penjualan, dan
Semua
biaya yang berhubungan dengan bagian penjualan.
(2) Biaya administrasi dan
umum, terdiri dari:
Gaji
pimpinan dan pegawai kantor
Bahan
pembantu untuk kantor
Depresiasi
aktiva kantor
Telepon
,perangko, sumbangan dan lain-lain .
Pendapatan dan Biya lain
Menunjukkan
pendapatan dan biaya yang sering terjadi dan yang merupakan tanggung jawab
manejer keuangan. Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan bunga, dividen,
sewa, royalty dan fee . Biaya lain-lain terdiri dari biaya
bunga dan biaya-biaya yang terjadi karena usaha untuk memperoleh pendapatan
lain-lain.
Pos Luar Biasa
Menunjukkan
jumlah laba atau rugi yang timbul dari hal-hal yang luar biasa. Dalam PSAK No.
25 disebutkan suatu kejadian atau transaksi dapat diklasifikasikan sebagai pos
luar biasa jika memenuhi kriteria sebagai berikut :
(a) Bersifat tidak normal
Kejadian
atau transaksi yang bersangkutan memiliki abnormalitas yang tinggi dan tidak
mempunyai hubungan dengan kegiatan normal perusahaan.
(b) Tidak sering terjadi
Kejadian
atau transaksi yang bersangkutan tidak sering terjadi dalam kegiatan normal
perusahaan .
Penerapan kedua
kriteria di atas harus selalu dihubungkan dengan sifat dan karakteristik dari
kegiatan perusahaan serta faktor geografis dari perusahaan. Bila hanya salah
satu kriteria yang dipenuhi, maka transaksi tersebut dikelompokkan sebagai
penghasilan atau beban lain-lain.
Pengaruh Kumulatif dan Perubahan Prinsip
Akuntansi
Menunjukkan
akibat kumulatif yang terjadi karena penggunaan prinsip akuntansi yang berbeda
dengan prinsip akuntansi yang digunakan dalam periode sebelumnya. Sebagai
contoh bila dalam periode sebelumnya perusahaan menggunakan metode garis lurus
dalam menghitung depresiasi dan dalam periode berjalan digunakan metode jumlah
angka tahun. Pengaruh kumulatif ini dihitung sebagai selisih dari:
1.
Saldo rekening laba ditahan pada awal periode perubahan,dengan
2.
Saldo rekening laba ditahan pada awal periode perubahan bila
perubahan prinsip akuntansi yang baru diperhitungkan mundur (retroaktif) untuk
seluruh periode sebelumnya yang terpengaruh
Pajak Penghasilan
Yaitu pajak yang
dikenakan terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Perhitungan pajak ini dapat
didasarkan pada laba akuntansi atau laba menurut pajak.
Masalah
tentang Laba atau Rugi yang Luar Biasa
Dri penjelasan di
atas jelas bahwa di dalam laporan laba rugi akan termasuk semua elemen-elemen
pendapatan dan biaya, baik yang biasa terjadi maupun yang tidak biasa. Laporan
laba rugi yang memasukkan elemen-elemen yang biasa terjadi dan luar biasa
disebut laporan laba rugi all
inclusive. Sedangkan laporan laba
rugi yang hanya berisi elemen-elemen yang biasa terjadi dan tidak termasuk
elemen-elemen luar biasa disebut laporan laba rugi current operating performance,yang melaporkan pos-pos luar biasa
dalam laporan laba tidak dibagi.
Bentuk Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi
dapat disusun dalam dua bentuk sebagai berikut :
(a)
Multiple Step (Bertahap)
Bentuk multiple step adalah bentuk laporan laba rugi di mana
dilakukan beberapa pengelompokkan terhadap pendapatan-pendapatan dan
biaya-biaya yang disusun dalam urut-urutan tertentu .
(b)
single step
Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokkan pendapatan dan biaya
ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha. Laporan laba rugi single
step hanya disusun jumlah-jumlahnya saja, dan merupakan suatu ringkasan,detail
dari masing-masing elemen biasanya dicantumkan sebagai lampiran.
Alokasi Pajak
Pajak penghasilan
yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh dilaporkan mengurangi
penghasilan dalam laporan laba rugi.
Karena penghasilan dalam suatu periode itu terdiri dari dua unsur yaitu
penghasilan usaha yang rutin dan penghasilan luar biasa, maka beban pajaknya
juga akan dibagikan kepada elemen-elemen yang rutin dan luar biasa
Laporan Perubahan Modal
Disamping
penyusunan nerasa dan laporan laba rugi, pada akhir periode akuntansi biasanya
juga disusun laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan modal perusahaan.
Perusahaan dengan
bentuk perseroan, perubahan modalnya ditunjukkan di dalam laporan laba tidak
dibagi (retained earnings). Di dalam
laporan ini ditunnjukkan laba tidak dibagi awal periode, ditambah dengan laba
seperti yang tercantum didalam laporan perhitungan laba rugi dan dikurangi
dengan dividen yang diumumkan selama periode yang bersangkutan.
Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Standar akuntansi
keuangan (SAK) mewajibkan perusahaan un tuk menyusun laporan arus kas dan menjadikan
laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari laporan
keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan .
Tujuan utama laopran arus kas adalah untuk menyajikan
informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan
selama suatu periode. Kegiatan investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva
jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Untuk
menyusun laporan arus kas, perusahaan dapat menggunakan metode langsung atau
tidak langsung. PSAK No. 2 dan juga SF AS 95 mendorong digunakannya metode
langsung untuk menyusun laporana arus kas.
SOAL
(1) Buatlah laporan arus kas
menggunakan metode langsung dan tidak langsung dari Neraca berikut ini pada
tanggal 31 desember 2004.
PD ANDI
NERACA KOMPARATIF
|
||||
NAMA AKUN
|
31 DESEMBER 2003
|
31 DESEMBER 2004
|
||
Kas
|
24.795,00
|
|
10.000,00
|
|
Asuransi
Dibayar Dimuka
|
800,00
|
|
800,00
|
|
Persediaan
Barang dagang
|
600,00
|
|
600,00
|
|
Tanah
|
0
|
|
20.000,00
|
|
Peralatan
Kantor
|
2.000,00
|
|
2.000,00
|
|
Akum
Peny.Peralatan Kantor
|
|
300,00
|
|
300,00
|
Modal Andi
|
|
27.895,00
|
|
27.895,00
|
Prive Andi
|
|
|
|
18.000,00
|
Penjualan
|
|
|
100,00
|
|
Retur Penjualan
dan PH
|
|
|
200,00
|
|
Pembelian
|
|
|
12.000,00
|
|
Retur Pembelian dan PH
|
|
|
|
250,00
|
Potongan
Pembelian
|
|
|
|
150,00
|
Beban Angkut pembelian
|
|
|
325,00
|
|
Beban Umum dan
Lain-lain
|
|
|
450,00
|
|
|
28.195,00
|
28.195,00
|
46.595,00
|
46.595,00
|
JAWAB:
§
Laporan Arus Kas dengan
Metode tidak Langsung
PD ANDI
LAPORAN ARUS
KAS
UNTUK
PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004
(DALAM
RIBUAN RUPIAH)
|
Arus kas dari
kegiatan operasi
|
Laba bersih
Rp
5.405,00
|
Ditambah:
Beban Pnyst.Peralatan Kantor Rp 100,00
|
Beban Asuransi
200,00
|
Peningkatan pada Beban Umum
|
YMH dibayar
20,00
|
320,00
|
Dikurangi:Peningkatan Nilai Persediaan
( 400,00)
|
Arus Kas Masuk dari kegiatan operasi
Rp 5.325,00
|
Arus Kas dari Kegiatan Investasi
|
|
Kas yang Dikeluarkan untuk PembelianTanah
(20.000,00)
|
|
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
|
Prive
(120,00)
|
Penurunan Kas
(Rp 14.795,00)
|
Saldo Kas Awal
24.795,00
|
Saldo Kas Akhir
Rp 10.000,00
|
§ Metode Langung Laporan
Arus Kas
PD ANDI
LAPORAN ARUS
KAS
UNTUK
PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004
(DALAM
RIBUAN RUPIAH)
|
Arus Kas dari Kegiatan Operasi
|
Total Kas yang Diterima dari Pelanggan:
|
Kas yang
Diterima dari Pelanggan
Rp 17.700,00
|
Total Kas yang Dibayarkan kepada Pemasok:
|
Harga Pokok penjualan
Rp 11.525,00
|
Ditambah:Persediaan
Akhir
1.000,00
|
Rp 12.525,00
|
Dikurangi:
Persediaan Awal (600,00)
|
|
Kas yang Dibayarkan kepada Pemasok
(11.925,00)
|
Total Kas yang Dibayarkan untuk Biaya- biaya
|
Beban Umum Lain-lain
(450,00)
|
Arus Kas
Masuk dari Kegiatan Operasi Rp
5.325,00
|
Arus Kas dari Kegiatan Investasi
|
Kas yang Dikeluarkan untuk Pembelian Tanah
(20.000,00)
|
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
|
Prive
(120,00)
|
Penurunan Kas
( Rp 14.795,00)
|
Saldo Kas Awal
24.795,00
|
Saldo Kas Akhir
Rp
10.000,00
|
(2). Perhatikan Kertas Kerja dibawah ini
PD KRISNA
KERTAS
KERJA
PER 20 FEBRUARY 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
|
||
Nama Akun
|
Debit
|
Kredit
|
Kas
|
500.000,00
|
|
Piutang Dagang
|
3.000,00
|
|
Persediaan
|
12.000,00
|
|
Asuransi Dibayar Dimuka
|
600,00
|
|
Tanah
|
10.000,00
|
|
Gedung
|
30.000,00
|
|
Akumulasi Defresiasi Gedung
|
|
3.000,00
|
Hutang Dagang
|
|
20.600,00
|
Modal
|
|
37.000,00
|
|
60.600,00
|
60.600,00
|
Diminta: Buatlah
·
Laporan keuangan
(1)
Laporan Laba Rugi
(2)
Laporan perubahan Modal
(3)
Laporan Arus Kas
·
Neraca
JAWAB:
(1)Laporan Laba Rugi
PD KRISNA
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 MARET 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
|
Penjualan
Rp
8.700,00
|
HPP:
|
Persediaan 1/3/2004
Rp 12.000,00
|
Pembelian
Rp 4.600,00
|
Biaya Angkut pembelian 20,00
|
Rp 4.620,00
|
|
Retur
Pembelian Rp
50,00
|
Potongan Pembelian
11,00
|
(61,00)
|
Pembelian Bersih
4.559,00
|
|
Harga
Pokok Barang Tersedia untuk Dijual
Rp16.559,00
|
Persediaan 31/3/2004 (4.000,00)
|
Harga
Pokok Penjualan
(12.559,00)
|
Rugi
Rp 3.859,00
|
|
Biaya Operasi
|
Biaya Gaji
Rp 2.600,00
|
Biaya Iklan
20,00
|
Macam-macam Biaya
200,00
|
Biaya Sewa
800,00
|
Biaya Asuransi
200,00
|
Beban Depresiasi Gedung
125,00
|
Jumlah Biaya Oparasi
3.945,00
|
Rugiu Bersih
Rp
7.804,00
|
(2)Laporan Perubahan Modal
PD KRISNA
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 MARET 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
|
Modal, 1 Maret 2004
Rp 37.000,00
|
Rugi
(7.804,00)
|
|
Modal 31 Maret 2004
Rp 29.196,00
|
§ Neraca
PD KRISNA
NERACA
PER 31 MARET 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
|
|
Aktiva
|
Kewajiban + Modal
|
Aktiva Lancar
:
|
Kewajiban Lancar
|
Kas
Rp 2.911,00
|
Utang
Dagang
Rp 20.600,00
|
Piuatang
Dagang
7.000,00
|
Utang
Usaha
800,00
|
Persediaan
4.000,00
|
Utang
Gaji
600,00
|
Asuransi
Dibayar dimuka 400,00
|
Jumlah Kewajiban Rp 22.000,00
|
Iklan
Dibayar di Muka 10,00
|
|
Total Aktiva Lancar Rp 14.321,00
|
|
Aktiva Tetap :
|
|
Tanah Rp 10.000,00
|
Modal
29.196,00
|
Gedung 30.000,00
|
Jumlah Kewajiban dan Modal Rp 51.196,00
|
Ak.Dep.Gedung (3.125,00)
|
|
Total Aktiva Tetap 36.875,00
|
|
Total Aktiva Tetap Rp 51.196,00
|
|
(2)
Laporan Arus Kas
PD KRISNA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
|
Arus Kas
dari Aktivitasi Operasi
|
Penjualan
Rp 8.700,00
|
Saldo Piutang Dagang
(4.000,00)
|
Rp
4.700,00
|
Harga Pokok Penjualan Rp
12.559,00
|
Saldo Persediaan Dagang (8.000,00)
|
(4.599,00)
|
Laba
Kotor
Rp 141,00
|
|
Beban Usaha
Rp 3.945,00
|
Asuransi di Bayar di Muka
(200,00)
|
Iklan di Bayar di Muka Naik
10,00
|
Hutang Sewa
(800,00)
|
Hutang Gaji (600,00)
|
Depresiasi Gedung
(125,00)
|
(2.230,00)
|
Rugi Bersih
Rp (2.089,00)
|
Saldo Kas (Awal)
5.000,00
|
Saldo Kas Akhir
Rp 2.911,00
|
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed.Accounting
Theory, ed. ke-2.Harcourt Brace Jovanovich.Inc.Penerbit Erlangga.1993.
Wilbert E. Karrenbrock dan
Harry Simon:”Intermediat
Accounting”.
Arthur W.Holmes,Gilbert P. Maynard,James
D .Ayaras dan Wiliard E. Stone:”Intermediat
Accounting”.
No comments:
Post a Comment