Definisi Aborsi
Secara sederhana kata aborsi adalah mati ( gugurnya ) hasil konsepsi.
Artinya aborsi itu dapat dimulai dari sejak benih wanita (ovum ) dengan benih
pria ( sperma ) mengadakan konsepsi. Kehidupan yang utuh dimulai dari
dua benih menjadi satu (Two is One ). Aborsi
adalah berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat – akibat tertentu ) sebelum
buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan / kehamilan
yang tidak dikehendaki atau diinginkan.
Aborsi itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu aborsi spontan dan aborsi
buatan. Aborsi spontan adalah aborsi yang terjadi secara alami tanpa adanya
upaya - upaya dari luar ( buatan ) untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
Sedangkan aborsi buatan adalah aborsi yang terjadi akibat adanya upaya - upaya
tertentu untuk mengakhiri proses kehamilan.
Aborsi tetap saja menjadi masalah kontroversial, tidak saja dari sudut
pandang kesehatan, tetapi juga dari sudut pandang hukum dan agama.
Aborsi biasanya dilakukan atas indikasi medis yang berkaitan dengan ancaman
keselamatan jiwa atau adanya gangguan kesehatan yang berat pada diri si ibu,
misalnya tuberkulosis paru berat, asma, diabetes, gagal ginjal, hipertensi,
bahkan biasanya terdapat dikalangan pecandu ( ibu yang terinfeksi virus
). Aborsi dikalangan remaja masih merupakan hal yang tabu, jangankan untuk
dibicarakan apalagi untuk dilakukan.
Aborsi itu sendiri ada 3 macam :
1. ME ( Menstrual Extraction ) : Dilakukan 6 minggu dari
menstruasi terakhir dengan penyedotan. Tindakan aborsi ini sangat sederhana dan
secara psikologis juga tidak terlalu ” berat ” karena masih dalam bentuk
gumpalan darah, belum berbentuk janin.
2. Diatas 12 minggu, masih dianggap normal dan termasuk tindakan aborsi
yang sederhana.
2. Diatas 12 minggu, masih dianggap normal dan termasuk tindakan aborsi
yang sederhana.
3. Aborsi
diatas 18 minggu, tidak dilakukan di klinik tetapi di rumah sakit besar.
Tetapi bagi kalangan pecandu atau pekerja seks aborsi seringkali terjadi
saat usia kehamilan sudah diatas 18 minggu. Biasanya mereka akan mendatangi
klinik - klinik yang mereka ketahui dan mereka seringkali tidak memikirkan efek
samping bagi tubuh mereka sendiri.
Mereka melakukan aborsi ini karena mereka tidak menginginkan
kehamilan tersebut dan terkadang mereka melakukan ini karena tidak ingin
menularkan virus pada bayi mereka, dikarenakan sebagian dari mereka mengetahui
bahwa mereka telah terinfeksi virus, tetapi bagaimana jika mereka tidak
mengetahui jika mereka terinfeksi virus dan menginginkan bayi tersebut lahir ?
Ada juga dari mereka yang memilih cara - cara alternatif, seperti melakukannya
sendiri dengan meminum jamu peluntur, loncat - loncat, mengurut perut, sampai memasukan
benda - benda tertentu kedalam rahim dan ada juga meminta bantuan orang yang
mampu mengatasi hal tersebut seperti mendatangi dukun dan sebagainya.
Di Indonesia sendiri pengguguran kandungan tidak asing lagi. Semakin
banyaknya pecandu yang ada dan banyaknya juga pekerja seks maka tingkat
pengguguran kandungan pun semakin meningkat. Dan ini yang harus kita waspadai
dan perhatikan. Sebaiknya jika ingin melakukan aborsi diperhatikan dahulu apa
memang perlu adanya tindakan aborsi tersebut.
Remaja hamil, baik yang menempuh aborsi maupun yang meneruskan
kehamilannya, membutuhkan banyak biaya untuk pelaksaan aborsi atau untuk
perawatan kehamilan dan melahirkan. Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
aborsi bekisar antara Rp 300.000 sampai Rp 1.100.000, dengan rata - rata biaya
aborsi Rp. 415.000. Jumlah biaya terkecil dipakai oleh responden dari bidan di
Puskesmas atau Dokter. Remaja yang meneruskan kehamilan membutuhkan biaya
perawatan kehamilan dan kelahiran anaknya. Berbeda dengan remaja yang melakukan
aborsi, remaja yang melahirkan anak umumnya mendapatkan bantuan dari orang tua
. Dari responden yang melahirkan, sekitar 15% biaya ditanggung bersama dengan
pasangan dan 11% ditanggung oleh pasangan. Sebagian besar mereka tidak
memeriksa kandungannya secara rutin karena merasa malu keluar rumah dengan
perut besar tidak lama setelah menikah atau tanpa menikah. Mereka rata -
rata baru memeriksa kandungannya setelah berusia lebih dari 4 bulan. Empat
bulan pertama kehamilan adalah periode yang berusaha disembunyikan dan bahkan
digugurkan.
No comments:
Post a Comment