Sunday 28 December 2014

Makalah Belajar Berbasis Aneka Sumber
BAB I
PENDAHULUAN

Setiap siswa haruslah dipahami bahwa pada masing-masing mereka terdapat keberagaman (homogen) baik dari segi geografis, latar belakang, sosial-ekonomi maupun dari segi kemampuan intelektual, gaya belajar, minat dan motivasi belajar. Oleh karena itu untuk mewujudkan masyarakat belajar (learning community) harus diciptakan kondisi sedemikian rupa yang memungkinkan para siswa memiliki pengalaman belajar melalui berbagai sumber, baik sumber yang dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (by utilization) untuk keperluan pembelajaran.
Dalam reformasi pendidikan, paradigma pendidikan modern dengan adanya kemajuan dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi guru tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar yang selama ini dianut dalam paradigma pendidikan tradisional artinya telah terdapat perubahan pembelajaran dari yang berpusat pada guru (teacher centered) dengan sumber belajar yang terbatas ke pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) dengan sumber belajar yang sangat beraneka ragam.
Dalam era perkembangan informasi saat ini mendorong dimanfaatkannya berbagai sumber belajar secara luas karena dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sumber belajar semakin lama semakin bertambah banyak jenisnya, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri.
Sehubungan dengan adanya program peningkatan mutu pendidikan dalam wajib belajar (wajar) 12 tahun di Kalimantan Timur, siswa dapat belajar dari berbagai sumber lain, dari siapa saja, kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja dan dengan cara bagaimana saja pengetahuan tersebut didapat. Karena di era perkembangan informasi saat ini, peserta didik setiap saat dihadapkan pada berbagai informasi dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Informasi tersebut disebarkan melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik, dari yang berteknologi sederhana sampai yang sudah canggih seperti penggunaan CD-ROM, internet dan sebagainya.

BAB II
PEMBELAJARAN BERBASIS ANEKA SUMBER
(RESOURCE- BASED LEARNING)

A. DEFINISI
Resource-based learning is the instructional strategy where students construct meaning through interaction with a wide range of print, non-print and human resources.
Pembelajaran berbasis aneka sumber yang biasa disingkat BEBAS adalah suatu strategi pembelajaran dimana siswa membangun pemahamannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar baik cetak, non-cetak maupun orang. Dengan bebas dapat mendorong siswa meningkatkan literasi informasi dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam era informasi (global) saat ini. Pada BEBAS, pembelajaran lebih berpusat pada siswa yang memungkinkan siswa dapat menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri dan guru lebih berperan sebagai fasilitator dan manajer pembelajaran.
The design of any teaching method - and of language teaching methods in particular - will include views on the role of teachers, of learners and of materials (Richards & Rodgers 1986).
Pembelajaran dengan berbasis aneka sumber adalah suatu pandangan yang memberikan keutamaan pada peran bahan (sumber) pembelajaran dan proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan prinsip panduan dan pengorganisasian isi dari bahan pembelajaran, penggunaan bahan pembelajaran dan teknik mendesain bahan sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Sumber belajar menurut AECT (dalam Eveline Siregar), meliputi semua sumber yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan biasanya dalam situasi informasi, untuk memberikan fasilitas belajar.
Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan tata tempat. Dapat dibedakan menjadi 2 jenis: a. sumber belajar yang direncanakan (by design), yaitu semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal dan b. sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization), yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan dan digunakan untuk keperluan belajar.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran berbasis aneka sumber adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi pertanyaan atau permasalahan
Salah satu langkah yang paling penting dalam resources-based laeaning adalah melibatkan siswa dalam mengembangkan pertanyaan penelitian. Sekali pertanyaan ini telah terbangun, mereka dibimbing untuk menentukan informasi apa saja yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
2. Merencanakan cara mencari informasi
Siswa difasilitasi untuk mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang potensial. Sumber informasi meliputi media cetak, non-cetak maupun orang.
3. Mengumpulkan informasi
Selama melakukan pengumpulan informasi, siswa dituntut untuk mampu mengidentifikasi (memilih dan memilah) informasi dan fakta apa saja yang penting dan relevan dengan pertanyaan penelitian dan mengkategorikan hasil temuannya tersebut.
4. Menggunakan informasi
Setelah informasi yang diperlukan telah terkumpul, siswa perlu mendapat bimbingan bahwa apa yang mereka lakukan tidaklah sekedar mendapatkan informasi tapi bagaimana menggunakan informasi tersebut dalam kata atau bahasa mereka sendiri dengan tidak lupa mencantmkan sumber informasi tersebut dari mana atau dari siapa.
5. Mensintesa informasi
Berbekal informasi yang telah diperoleh, siswa dibimbing untuk mengorganisasikan informasi tersebut kedalam susunan yang sistematis, logis dan memungkinkan untuk dipahami dengan cepat dan benar oleh orang lain termasuk juga siswa diminta untuk memilih cara menyajikan hasilnya pada orang lain dengan menggunakan cara tertulis, presentasi, visual, oral atau kombinasi dari kesemuanya.
6. Evaluasi
Setelah semua informasi disusun dengan baik kedalam berbagai format yang relevan. Jangan lupa untuk meembiasakan siswa membiasakan siswa melakukan evaluasi terhadap apa yang telah mereka lakukan. Pakah memang menurut mereka sudah baik atau belum. Hal ini penting agar siswa menyadari betul apa yang sedang dia lakukan. Dan inilah puncak dari proses resources-based learning sebenarnya. Evaluasi dan refleksi oleh mereka sendiri.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Dengan pembelajaran menggunakan berbagai aneka sumber dapat memberikan berbagai kelebihan, yaitu:
1. BEBAS mengakomodasi perbedaan individu baik dalam hal gaya belajar, kemampuan, kebutuhan, minat dan pengetahuan awal mereka. Dengan demikian, siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing. Sumber belajar dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
2. BEBAS mendorong pengembangan kemampuan memecahkan masalah, mengambil keputusan dan keterampilan mengevaluasi. Jadi BEBAS memungkinkan siswa menjadi kreatif dan memiliki ide-ide orisinal.
3. Proses pembelajaran dengan metode BEBAS mendorong siswa untuk bisa bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri. Jadi dapat melatih kemandirian belajar sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih bermakna, lebih tertanam dalam pada diriinya karena ia sendiri secara pribadi yang menemukan dan membangun pemahaman.
4. BEBAS menyediakan peluang kepada siswa untuk menjadi pengguna teknologi informasi dan komunikasi yang effektif. Ia akan mampu bagaimana menemukan dan memilih informasi yang tepat, menggunakan informasi tersebut, mengolah dan menciptakan pengetahuan baru berdasarkan informasi tersebut serta menyebarkan atau menyajikan kembali informasi tersebut kepada orang lain.
5. Dengan BEBAS siswa akan belajar bagaimana belajar (learning to learn). Sekali ia melek iinformasi, ia akan mengembangkan sikap positif dan keterampilan yang sangat berguna bagi dirinyadalam era informasi yang sedang dan akan dihadapinya kelak. Jadi pada akhirnya BEBAS dapat membekali keterampilan hidup bagi siswa.
Menurut Darrel (dalam Eveline Siregar), belajar berbasis aneka sumber dapat memberikan keuntungan bagi siswa sebagai berikut;
1. Memungkinkan untuk menemukan bakat terpendam pada diri seseorang yang selama ini tidak tampak. Tidak saja pada masa sekolah, tapi perkembangan terus berlanjut sepanjang hidup, memungkinkan perluasan wawasan dan harapan.
2. Dengan menggunakan sumber belajar, memungkinkan pembelajaran berlangsung terus menerus dan belajar menjadi mudah diserap dan lebih siap diterapkan. Keterampilan dan pengetahuan meningkat secara bersamaan.
3. Seseorang dapat belajar sesuai dengan kecepatannya, sesuai dengan waktuya sendiri dan tanpa rasa takut akan persaingan atau adanya orang lain (big brother) yang mengawasi.
BEBAS, selain memiliki sejumlah kelebihan tapi juga terdapat kekurangan, yaitu:
1. Menuntut kemampuan dan kreatifitas siswa dan guru.
2. Menuntut persiapan pembelajaran yang matang dari seorang guru.







BAB III
SIMPULAN

Pembelajaran berbasis aneka sumber merupakan suatu strategi pembelajaran dimana siswa membangun pengetahuannya sendiri melalui interaksi dengan berbagai sumber baik media cetak, bukan cetak dan lingkungan sekitar baik alam maupun orang.
Hal-hal yang harus dilakukan siswa dalam penggunaan BEBAS adalah siswa mengidentifikasi, mencari, mengumpulkan, menggunakan dan mensintesa informasi serta pada akhirnya tidak terlepas dari evaluasi dan refleksi oleh siswa sendiri dibawah bimbingan dan arahan guru.
Dengan BEBAS siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri sehingga pembelajaran yang telah dilakukan akan lebih bermakna dan lebih tertanam pada diri siswa, dapat meningkatkan keterampilan berpikir, membuat siswa semangat dalam belajar maupun mencari informasi dari berbagai sumber sehubungan dengan pemanfaatan kemajuan ilmu teknologi komunikasi dan informasi pada saat sekarang ini.


DAFTAR PUSTAKA

Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
http://www.teknologi pendidikan.net/bejar berbasis aneka sumber
http://www.teknologi pendidikan.net/tips melaksanakan resources-based learning



Wednesday 17 December 2014

BAB I PERUSAHAAN I
Dunia usaha memegang peranan penting dalam pembangunan, baik yang diusahakan oleh pemerintah melalui BUMN maupun yang dilaksanakan oleh pihak swasta. Sukses  suatu perusahaan hanya mampu dicapai dengan manajemen yang baik, yaitu manajemen yang mampu mempertahankan kontinuitas perusahaan dengan memperoleh laba yang maksimal karena pada dasarnya tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran para pemiliknya dan harga pasar sahamnya.
            Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan manajemen yang  efisien dan mampu menciptakan rangkaian kerjasama yang teratur di antara masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan tersebut. Modal kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi bagian lainnya dalam suatu perusahaan. Modal kerja dapat diperoleh baik dari dalam (laba ditahan dan modal sendiri), maupun dari luar (pinjaman). Modal kerjalah yang menjadi sumber utama dalam menjalankan suatu usaha, misalnya kekurangan bahan baku akan menghambat proses produksi. Jika hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan keterlambatan penyerahan barang sehingga kemungkinan besar pelanggan akan beralih pada produk lain, yang artinya profit atau keuntungan perusahaan akan berkurang.
             Mengingat modal kerja sangat penting dalam proses atau jalannya suatu usaha, maka diperlukanlah manajemen modal kerja yang baik. Perlu diingat bahwa aktiva lancar dari suatu perusahaan manufaktur jumlahnya lebih dari setengah jumlah total aktiva, terlebih lagi perusahaan distribusi.


            Untuk jalannya kontinuitas perusahaan, maka perlu adanya modal kerja yang cukup sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek atau hutang lancarnya dan dapat juga memenuhi pembayaran-pembayaran yang diperlukan untuk kelancaran jalannya perusahaan. Agar modal kerja dapat digunakan secara efektif dan efisien, maka perlu adanya penyesuaian antara modal kerja yang tersedia dengan kebutuhan operasi perusahaan.

            Modal kerja sangat erat kaitannya dengan keuntungan atau tingkat profitabilitas perusahaan. Profitabilitas itu sendiri diukur berdasarkan laba bersih yang diterima oleh perusahaan. Laba bersih menunjukkan jumlah penjualan atau target yang dicapai perusahaan dalam satu tahun atau periode sehingga dapat dijadikan alat ukur terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.

            Salah satu perusahaan yang hingga saat ini masih beroperasi secara baik dan lancar adalah PT. Semen Tonasa. Pabrik Semen yang didirikan sejak tahun 1968 hingga saat ini masih mempertahankan jalannya usahanya. Pengelolaan modal kerja yang baik mungkin salah satu faktor keberhasilan perusahaan tersebut. Jika perusahaan terus berjalan secara kontinu dan mempertahankan keuntungannya, bisa jadi profitabilitasnya setiap tahun meningkat tanpa adanya penambahan modal kerja atau malah setiap tahunnya terjadi penambahan modal kerja.
           
            Adapun spesifikasi produk yang dihasilkan oleh PT. Semen Tonasa yaitu :
1. Semen Portland tipe 1, merupakan jenis semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling klinker, semen, dan gypsum. Semen jenis ini diproduksi oleh PT. Semen Tonasa sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
2. Semen Portland Pozzolan, merupakan semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara semen portland dan pozzolan.
3. Semen Portland Komposit, merupakan semen hasil penggilingan bersama antara semen portland dan gypsum dengan satu atau lebih bahan anorganik.
            Untuk menghasilkan produk-produk di atas pastinya dibutuhkan modal kerja, berikut ini adalah data mengenai total modal kerja bersih yang dimiliki oleh PT. Semen Tonasa periode 2006 – 2010.
Tabel 1.1
Total Modal Kerja PT Semen Tonasa Tahun 2006 - 2010
TAHUN
TOTAL MODAL KERJA BERSIH
(dalam ribuan rupiah)
2006
514.930.954
2007
624.659.221
2008
785.566.051
2009
629.812.863
2010
94.436.866
Sumber : Neraca PT. Semen Tonasa 2011
           
Produk semen yang dipasarkan oleh PT. Semen Tonasa telah mencakup seluruh wilayah Indonesia hingga mancanegara.  Berikut data penjulan semen PT. Semen Tonasa se-Indonesia tahun 2006 hingga 2010.
Tabel 1.2
Data Penjualan Semen se-Indonesia PT. Semen Tonasa Tahun 2006 – 2010
TAHUN
JUMLAH PENJUALAN SEMEN
(dalam ton)
2006
2.684.599
2007
2.932.454,85
2008
3.179.982,68
2009
3.664.272,71
2010
3.468.112,93
Sumber : PT. Semen Tonasa 2011

            Berdasarkan data penjualan di atas penjualan semen PT. Semen Tonasa pada umumnya mengalami peningkatan. Dengan penjualan yang mengalami peningkatan tentunya pendapatan yang diperoleh juga bertambah dan kebijakan perusahaan tiap tahunnya juga berbeda. Berikut gambaran awal mengenai kondisi keuangan PT. Semen Tonasa periode 2006 – 2010.

Tabel 1.3
Kondisi Keuangan PT. Semen Tonasa Tahun 2006-2010
(Dalam ribuan rupiah)
TAHUN
AKTIVA LANCAR
TOTAL AKTIVA
KEWAJIBAN LANCAR
LABA BERSIH
2006
802.159.247
1.503.411..326
287.228.293
189.379.965
2007
879.665.144
1.533.638.112
255.005.923
211.704.695
2008
1.196.788.836
1.858.066.211
411.222.785
294.441.494
2009
1.318.430.889
2.401.347.403
688.618.036
429.722.633
2010
1.017.517.644
3.510.477.336
923.080.778
543.587.123
Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Semen Tonasa Persero 2011

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa tiap tahunnya terjadi peningkatan laba bersih pada PT. Semen Tonasa yang tentunya dipengaruhi oleh penggunaan modal kerja dalam pengoperasian perusahaan. Perolehan aktiva perusahaan setiap tahunnya meningkat yang di ikuti dengan peningkatan jumlah kewajiban yang harus dibayarkan.

RPP KTSP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                       :  SMAN 1 TANAH JAWA
Mata Pelajaran            : Ekonomi
Kelas I Semester         :  X / Satu
Pertemuan ke              : 1 (Satu)
Alokasi Waktu            :  1 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memahami pokok permasalahan ekonomi dan sistem ekonomi

Kompetensi Dasar     : Memahami pelaku ekonomi (Rumah tangga, Negara, Perusahaan,     Masyarakat luar negeri) dalam kegiatan ekonomi

Indikator
o      Mengklasifikasikan pelaku-pelaku kegiatan ekonomi di masyarakat.
o      Mendeskripsikan peranan-peranan setiap pelaku dalam kegiatan ekonomi

I.             TujuanPembelajaran
Siswadapat;
o      Menyatakan pelaku-pelaku ekonomi dengan baik.
o      Menyatakan penjelasan dari setiap pelaku kegiatan ekonomi.
o      Menyatakan peranan-peranan pelaku dalam kegiatan ekonomi.

II.  MateriPembelajaran       :
A.    Pengenalanpokokpermasalahanekonomi.
B.     Pelakukegiatanekonomi
C.    Perananpelakudalamkegiatanekonomi


III.    MetodePembelajaran   :          
1.      Ceramah
2.      Pemberian tugas di kelas / luar kelas
3.      Diskusi

IV.    Langkah-LangkahPembelajaran


KegiatanPembelajaran

Alokasi
Waktu

A.      Kegiatan awal:
·    Pra-pembelajaran
i)                    Salam pembuka
ii)                  Perkenalan
iii)                Memeriksa kehadiran siswa
iv)                Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang diajarkan
v)                  Guru menyinggung pelajaran yang sebelumnya



10

B.           KegiatanInti :
v  Eksplorasi :
Ø Guru menanyakan yang termasukdalampelakudanperankegiatanekonomi. (nilai yang ditanamkan: jujurdanadil, kerjakeras, rasa ingintahu, menghargaiprestasi, tanggungjawab, pedulilingkungan)

v  Elaborasi :
Ø Siswamenentukansertamemahamiperananpelakuekonomidalamkegiatanekonomi
Ø Guru memerikantambahanmaterimengenaipelakuekonomidalamkegiatanekonomi( nilai yang di tanamkan: jujurdanadil, kerjakeras, rasa ingintahu, menghargaiprestai, tanggungjawab, pedulilingkungan.
v  Konfirmasi :
Ø  Menyimpulkantentangpelakudanperanekonomi  (nilai yang ditanamkan: jujurdanadil, kerjakeras, rasa ingintahu, menghargaiprestasi, tanggungjawab, pedulilingkungan)
Ø  Menjelaskantentanghal-hal yang belumdiketahuiolehsiswa (nilai yang ditanamkan: jujurdanadil, kerjakeras, rasa ingintahu, menghargaiprestasi, tanggungjawab, pedulilingkungan)


30

C.     KegiatanAkhir :
a.      Guru bersamasiswamenyimpulkanperananpelakuekonomidalamkegiatanekonomi
b.      Memberitugasuntukpertemuanberikutnya



5

V.     Model Pembelajaran : Student Team-Achievement Division (STAD)

VI.    Alat (Bahan) / Sumber Belajar:
a.      Alat / Bahan          :    Alat tulis (kapur, mistar), skema kegiatan pelaku ekonomi
karton bergambar

b.      Sumber Belajar      :    buku ekonomi kelas X penerbit erlangga dan esis

VII.     Penilaian
a.       Teknik       : Tugas individu dan kuis
b.      Bentuk      : Uraian singkat
c.       Naskah soal: terlampir


Teknik Penilaian

No
Nama siswa
1
2
3
4
5
Jumlah skor max
nilai
1








2








3








4








Keterangan :
Soal no:                                               skor max
1                                                                                                                    2
2                                                                                                                    2
3                                                                                                                    2
4                                                                                                                    2
5                                                                                                                    2
Jumlah skor max                                 10
Nilai = (skor perolehan : skor maksimal)x 100

No
Nama siswa
1
2
3
4
Jumlah skor max
Nilai
1







2







3







4







Keterangan :                                                                            skor max
1.      Sikap                                                      5
2.      Tanggung jawab                                     5
3.      Keaktifan                                               5
4.      Kualitas hasil diskusi                             5
Jumlah skor max                                    20
Nilai = (skor perolehan : 20)x 100
VIII. Bentuk Uraian

1.      Jelaskan perbedaan antara konsumsi, produksi, dan distribusi!
2.      Sebutkan masalah ekonomi yang dihadapi olehnegara berkembang pada umumnya!
3.      Sebutkan peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi!
4.      Sebutkan perana perusahaan dalam kegiatan ekonomi!

v  Jawaban :
1.      Konsumsi adalah kegiatan yang mengurangi atau yang menhabiskan nilai guna/ manfaat suatu barang dan jasa.
Produksi adalah kegiatan yang menambah atau meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa
Distribusi adalah kegiatan memindahkan atau mendistribusikan barang ahasil produksi produsen agar dapat sampai dan dikonsumsi oleh konsumen.

2.      Masalah ekonomi di negara berkembang :
o   Kemiskinan
o   Pengangguran
o   Produktivitas rendah
o   Kekurangan modal
o   Inflasi
o   Taraf hidup rendah
o   Kualitas SDM rendah
o   Pertumbuhan penduduk yang tinggi

3.      Perana pemerintah dalam kegiatan ekonomi:
o   Pengatur
o   Konsumen
o   Sebagai produsen

4.      Peranan perusahaan dalam kegiatan ekonomi:
o    Produsen
o    Pengguna faktor produksi
o    Agen pembangunan









Pematangsiantar, 1 Juli  2013

Mengetahui                                                                                         Guru Mata Pelajaran
Kepala SMAN 1 TANAH JAWA


Drs. Rommel Siburian. MPd                                                               Andreasi Simamora